Pemaparan sesi 1 dibawakan oleh Miftahul Mardiyah mengenai Beasiswa Fullbright bagi warga negara Indonesia. Beasiswa ini pertama kali diinisiasi oleh J. William Fullbright pada tahun 1905. Program ini membuka kesempatan bagi berbagai kalangan untuk berpendidikan, penelitian, dan pelatihan. Beasiswa Fullbright bertujuan untuk mengetahui dan menghargai kebudayaan lain. Program ini adalah program Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat untuk pertukaran pendidikan internasional. Terdapat lebih dari 4000 kampus terbaik dengan berbagai disiplin ilmu dan tenaga pengajar bertaraf internasional di Amerika Serikat. Beasiswa Fullbright memiliki koneksi internasional, bantuan proses pendaftaran, bantuan akademik dan nonakademik, pre-academic training, post-academic training, dan bantuan visa. Terdapat kesempatan untuk program master dan PhD untuk semua bidang studi, kecuali yang sifatnya penanganan klinis dan medis. Ada beberapa kesempatan nirgelar, misalnya Hubert H. Humprey, yaitu beasiswa untuk yang berstatus manager di berbagai instansi, FLTA untuk pelamar yang merupakan pengajar Bahasa Indonesia untuk penutur asing, dan Fulllbright DAi untuk pertukaran guru selama 1 semester di Amerika Serikat. Selain Fullbiight, terdapat beasiswa lain, yaitu CCI untuk beasiswa lulusan SMA dan Global Undergraduate Exchange, pertukaran pelajar bagi mahasiswa S1.
Pada sesi 2, pemaparan dibawakan oleh Dhany Malau. UCL merupakan universitas pertama yang menerima wanita dan banyak tokoh internasional. Dalam melanjutkan studi dengan beasiswa, perlu ditentukan motivasi yang mendasari. Selain itu, kita juga dapat memilih berdasarkan beberapa kriteria yang dibutuhkan. Beasiswa LPDP banyak memenuhi berbagai kategori. Bidang keilmuan yang diutamkan adalah teknik, sains, dan pertanian. LPDP unggul dalam berbagai hal, misalnya menutup biaya yang dibutuhkan bergantung pada negara yang dituju. Jika sudah melewati seleksi administrasi, beberapa tahap akan dilanjutkan, meliputi on-the-spot writing, leaderless group discussion, dan wawancara.
Penulis: Agnes Gracia W.
0 Comments