Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) Ganesha dan Jatinangor mulai ditutup secara serentak pada tanggal 16 Maret 2020 akibat pandemi COVID-19. Setelah lebih dari satu tahun vakum, perlahan fasilitas di ITB pun mulai dibuka untuk civitas academica, termasuk Perpustakaan ITB. Berita ini bagai angin segar setelah beberapa waktu angin tak berembus. Pasalnya, bagi banyak mahasiswa, perpustakaan menjadi suatu tempat kumpul, tidak hanya untuk urusan akademik, tetapi juga obrolan ringan nan menarik. Namun, kabar ini juga membuat massa bertanya-tanya: apa yang terjadi di Perpustakaan selama pengunjungnya berlibur di rumah?

Menikmati Layanan Daring UPT Perpustakaan ITB

Untuk mengetahuinya, pada 28 Oktober 2021, perwakilan Kabinet KM ITB mewawancarai beberapa pengurusnya mengenai cerita-cerita saat perpustakaan sedang vakum. Wawancara tersebut dihadiri oleh Ibu Widi Widadanti selaku Kepala Sekretariat Perpustakaan, Bapak Yoka selaku Kepala Bidang Perpustakaan dan Literasi, serta Bapak Ena Sukmana selaku Kepala Bidang Operasional dan Layanan Teknis. Ternyata, meski kegiatan luring bagi mahasiswa ditiadakan, UPT Perpustakaan tetap bekerja, bahkan lebih kelihatannya lebih sibuk dari biasanya. Selama tiga bulan pertama setelah kampus ditutup, UPT Perpustakaan mengonsolidasi layanan di masa pandemi, contohnya dengan  mengembangkan situs perpustakaan (https://webpac.lib.itb.ac.id/) dan aplikasi ITB Library agar lebih mudah diakses.

Kebijakan baru perihal peminjaman buku pula diterapkan. Pertama, sanksi denda bagi keterlambatan pengembalian-buku-secara-langsung ditiadakan. Namun, hal ini bukan berarti buku bebas disimpan sampai kapan saja. Peminjam dapat mengembalikan buku melalui jasa ekspedisi untuk diterima oleh satpam gerbang Kampus Ganesha. Kedua, mahasiswa kini dapat meminjam koleksi cetak perpustakaan melalui layanan pesan-pinjam. Layanan ini sebenarnya sudah ada sejak lama, tetapi dibatasi untuk dosen saja. Melalui situs resmi, mahasiswa pertama-tama mencari buku yang ingin dipinjam pada sistem informasi. Setelah menekan opsi pinjam online, petugas akan mendeteksi pesanan pinjaman dari mahasiswa. Staf perpustakaan lalu akan menyediakan informasi terkait kesediaan buku melalui surel beserta penentuan janji kapan buku tersebut dapat diambil.

Kiat Merawat Koleksi Perpustakaan saat Pandemi

Karena buku dapat menjadi media penyebaran penyakit COVID-19, perawatan buku menjadi sebuah keharusan bagi pengurus perpustakaan. Untuk membasmi kutu dan nyamuk yang mengganggu kesehatan buku, fumigasi dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan durasi 2-3 jam. Untuk membersihkan buku, larutan hidrogen peroksida 2% diuapkan melalui humidifier di dalam ruangan yang tertutup. Tidak hanya itu, kelembapan udara pula menjadi perhatian dalam perawatan. Lingkungan yang lembap dapat mendorong jamur untuk bertumbuh; mereka dapat merusak koleksi cetak. Untuk itu, AC senantiasa dicek suhu dan kefungsiannya; ventilasi udara dibuka agar udara dapat keluar-masuk. Usaha-usaha ini penting mengingat gedung perpustakaan terletak di daerah yang rimbun.

Kabar Baik, Perpustakaan sudah Dibuka!

Kini, sejak 27 September 2021, perpustakaan kembali dibuka bagi seluruh civitas academica ITB. Dari Senin sampai Jumat, perpustakaan buka pada 09.00 s.d. 14.30. Tentunya, kebijakan ini disambut baik oleh mahasiswa, terutama angkatan 2020 dan 2021 yang belum pernah menginjakkan kaki di kampus. Sebelum datang ke gedung perpustakaan, pengunjung harus melakukan reservasi terlebih dahulu pada halaman Kunjungan Perpustakaan di situs resmi Perpustakaan ITB maksimal sehari sebelum kedatangan. Perlu diingat, ada batasan kuota pengunjung per harinya, yaitu 100 orang yang telah reservasi dan 10 orang yang tidak sempat melakukan reservasi. Ibu Widi berharap mahasiswa yang masuk ke perpustakaan dapat tetap mematuhi protokol, seperti memakai masker dan menjaga jarak untuk menghindari adanya risiko penularan COVID-19.

Perpustakaan telah menjelma menjadi pusat lalu-lintas civitas academica. Tempat ini tidak hanya menawarkan buku, tetapi juga pengalaman berkumpul. Banyak cerita baru muncul, dari orang yang hanya sekedar membaca buku, mengerjakan tugas, mendengar cerita dari profesional, hingga hanya mengobrol tentang hari yang telah berlalu. Karena keterbatasan pandemi, tentu semua orang menginginkan perpustakaan dapat berfungsi secara utuh. Untuk itu, seluruh bagian dari perpustakaan, baik pengurus maupun pengunjung, senantiasa merawat keberadaannya, terutama dengan menjunjung protokol kesehatan. Semoga pandemi ini cepat berakhir sehingga kita dapat bertemu kembali dengan perpustakaan.

Penulis : Faza Hauna (OS’20), Farah Syahidah (KL’19), Sekar Dianwidi (BE’19), Reza Pahlawan (AK’20)

Kedirjenan Dokumentasi Historis

Kementerian Penelitian dan Pengembangan

Kemenkoan Pergerakan Internal Kabinet KM ITB 2021/2022

Categories: Uncategorized

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *