Sejarah Himpunan

1994. Institut Teknologi Bandung memutuskan untuk mendirikan jurusan baru, Teknik Kelautan. Jurusan ini berdiri dipelopori oleh Prof. Dr. Ir. Hang Tuah Salim M.Oc., Ph.D. bersama dengan staff-staff dosen lainnya, dengan jumlah mahasiswa pertama sebanyak 30 orang. Pada masa itu mahasiswa Teknik Kelautan masih berada di bawah naungan Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) karena Teknik Kelautan dan Teknik Sipil masih berada pada satu departemen yang sama.
Pada pertengahan tahun 1995, angkatan pertama Teknik Kelautan ITB yang telah menjalankan masa perkuliahannya mulai merasakan kebutuhan akan tempat untuk berkumpul dan berorganisasi. Berdasarkan alasan itu, Edi Prabowo seorang mahasiswa Teknik Kelautan, mengusulkan tempat untuk berkumpul (Lantai 3 Gedung Labtek VI) dan mulai menyusun organisasi kebutuhan dasar organisasi yaitu AD/ART. Kemudian, karena mahasiswa Teknik Kelautan merasa bahwa anggota mereka lebih suka untuk berhimpun karena rasa kekeluargaannya maka lahirlah nama KMKL-ITB atau Keluarga Mahasiswa Teknik Kelautan ITB. Namun, karena pada masa itu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) masih berlandaskan pada Departemen dan Teknik Kelautan masih tergabung dalam Departemen Teknik Sipil, maka KMKL-ITB masih belum dapat menjadi organisasi resmi dan hanya menjadi “organisasi bayangan” dibalik nama HMS.
Kemudian 2 tahun setelah kepemimpinan dari Edi Prabowo tepatnya pada 1998, KMKL-ITB melaksanakan Pemilihan Ketua Umum yang pertama kalinya. Namun, pemilihan ketua umum ini tidak dapat dilaksanakan secara rutin karena status KMKL-ITB yang masih belum menjadi organisasi resmi, selain itu banyak mahasiwa Teknik Kelautan yang masih aktif di HMS dan lebih memilih untuk berkegiatan disana. Hal itu juga didorong dengan masih kosongnya kegiatan-kegiatan atau Program Kerja KMKL-ITB pada masa itu, hingga akhirnya pada 1999 hingga 2001 dengan dipimpin oleh Hasanudin Ibrahim ’96 (1999-2000) dan Andri Gunari ’97 (2000-2001) KMKL-ITB mulai memfokuskan kegiatan pada Program Kerja dan mulai menjadi himpunan mahasiswa seperti sekarang.
Salah satu Program Kerja yang dilaksanakan dan dengan skala yang besar adalah IOE 2000 atau Indonesia Ocean Expo 2000 yang diketuai oleh Hasanudin Ibrahim ’96. Acara ini berupa seminar, pameran, dan lomba-lomba seputar Teknik Kelautan, meskipun mengalami banyak kesulitan pada awal penyusunannya acara ini dapat menjadi acara yang sukses dengan mengundang mentri dan disponsori oleh berbagai perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia.
Kemudian pada tahun 2003 ketika KMKL-ITB melaksanakan Pemilihan Ketua Umum dan terpilih lah Jenggo ’00 nama “Kaisar” muncul sebagai simbol Ketua Himpunan KMKL-ITB. Hal ini didasari dari mimpi Jenggo untuk menjadikan KMKL-ITB sebagai himpunan no.1 di dunia. Pada masa ini pula perayaan ulang tahun KMKL-ITB dicetuskan, namun karena pada awal terbentuknya KMKL-ITB bukan merupakan suatu organisasi resmi maka cukup sulit untuk menemukan tanggal pasti berdirinya KMKL-ITB. Setelah mencari informasi tentang KMKL-ITB di awal tahun terbentuknya pada 1995 didapati bahwa permulaan KMKL-ITB melakukan kegiatan adalah bulan September, dan akhirnya diusulkanlah tanggal 23 sebagai tanggal berdirinya KMKL-ITB sekaligus hari maritim Indonesia. Karena itu, kini KMKL-ITB dipercaya berdiri pada 23 September 1995.
Pada tahun 2003 ini juga terjadi sejarah penting lainnya yaitu tahun dimana KMKL-ITB melepaskan dirinya dari HMS. Tindakan ini didasari atas dihapuskannya sistem departemen di ITB yang menyebabkan HMJ kini berlandaskan Program Studi. Mahasiswa Teknik Kelautan yang kini merupakan Program Studi yang terpisah dari Teknik Sipil merasa bahwa sudah seharusnya pula memiliki himpunan resmi sendiri, sehingga akhirnya mahasiswa Teknik Kelautan memutuskan untuk melepaskan diri dari HMS dengan Musyawarah Anggota HMS. Semenjak itu, KMKL-ITB resmi menjadi himpunan mahasiswa yang menaungi mahasiwa Teknik Kelautan ITB meskipun dengan segala kekurangannya.
Kisah KMKL-ITB masih berlangsung hingga saat ini dengan berbagai kegiatan dan anggota yang menorehkan kesan pada masing-masing individunya. Dan kami percaya KMKL-ITB akan terus berdiri untuk anggotanya, untuk Indonesia, dan untuk Kelautan. karena semangat yang kami bawa di masing-masing anggota kami.

“Di Laut Kita Jaya, di Darat Kaya Raya, Semoga Kalau Mati Masuk Surga”
Anggota Biasa, KMKL-ITB